ditulis oleh Wandy Kwan, 25 Mei 2020
Ted adalah seseorang yang cukup berhasil dalam hidupnya dan takut Tuhan. Sampai suatu ketika masalah datang menghampiri kehidupannya. Usahanya terpuruk dan meninggalkan kewajiban keuangan yang cukup besar. Tidak ada lagi aset yang dapat digunakan untuk menyelesaikan masalahnya, bahkan tidak ada seorang pun yang mau menolongnya. Tekanan begitu berat terutama bila Ted melihat keluarganya yang juga harus menjadi korban. Berdoa yang sebelumnya hanya menjadi pelengkap kehidupannya sebagai orang beriman, sekarang sungguh - sungguh telah menjadi napas hidupnya. Setiap hari tanpa pernah terlewatkan Ted berdoa meminta pertolongan dan mujizat Tuhan. Tetapi rasanya langit - langit lebih keras dari tembaga. Jangan - jangan apakah Tuhan terlalu sibuk untuk menjawab doanya?
Mungkin kita semua cukup sering mendengar kesaksian yang kurang lebih mirip dengan cerita diatas. Atau bahkan mungkin saat ini anda berada di situasi yang serupa dengan tokoh Ted tersebut. Ketika kita menghadapi masalah atau pergumulan, tidak jarang kita diberi nasihat untuk tetap beriman, bertahan dalam iman, atau teguh dalam iman. Terlebih lagi dalam masa pandemi seperti ini, menjadi hal yang mudah bagi yang memberikan nasihat untuk berkata demikian. Belum lagi nasihat itu dibungkus dengan Firman Tuhan yang bahkan tidak jarang berakhir dengan suatu perdebatan.
Pada akhirnya sang pemberi nasihat biasa hanya dapat berkata: “Percaya saja!”. Tentu saja tidak semua isi Alkitab dapat dijelaskan secara gamblang, bukan karena Firman tersebut tidak dapat dijelaskan alias hanya seperti dongeng, tetapi karena keterbatasan manusia baik untuk mengerti, menjelaskan atau menerimanya. Biarlah Roh Kudus yang menolong.
Pada umumnya ayat favorit untuk menjelaskan tentang iman adalah berikut ini:
Iman adalah dasar dari segala sesuatu yang kita harapkan dan bukti dari segala sesuatu yang tidak kita lihat
Ibrani 11:1 (TB)
Ada dua respon yang dapat terjadi setelah menerima ayat tersebut. Respon yang pertama tentunya seseorang menjadi berapi – api kembali. Akan tetapi di sisi lain ada banyak yang setelah menerima ayat ini pun ujungnya tetap ragu. Bahkan tidak sedikit yang merasa bahwa mungkin Tuhan tidak sanggup membawanya melewati kondisi yang sulit ini.
Mengapa hal tersebut bisa terjadi? Perbedaannya ada di bagaimana seseorang memahami ayat tersebut. Memang mudah bagi kita untuk membacakan ayat tersebut tanpa mengerti apa arti sesungguhnya tentang ayat tersebut. Itupun terjadi dengan saya ketika saya belum memahami tentang ayat tersebut. Bahkan ayat tersebut menjadi cukup menakutkan bagi saya untuk dibahas. Oleh karena itu saya ingin mengajak anda untuk bersama – sama memperdalam pemahaman kita mengenai ayat ini, supaya respon kita tidak meleset.
Dasar Atas Pengharapan
Kalau anda ingat ayat tersebut berbunyi: Iman adalah dasar dari segala sesuatu yang kita harapkan dan bukti dari segala sesuatu yang tidak kita lihat. Perhatikan bahwa ada dua kalimat yang terdapat dalam ayat tersebut:
- Iman adalah dasar dari segala sesuatu yang kita harapkan
- Bukti dari segala sesuatu yang tidak kita lihat
Pada bagian pertama jelas bahwa imanlah yang menjadi dasar atas semua pengharapan kita. Kita tidak mendasarkan pengharapan kita dengan hal-hal yang sia – sia tetapi dengan iman Kristus. Pengharapan tidak mengecewakan (Roma 5 : 2-5).
Dan pengharapan tidak mengecewakan, karena kasih Allah telah dicurahkan di dalam hati kita oleh Roh Kudus yang telah dikaruniakan kepada kita.
Roma 5:5 (TB)
Ingat…! Beriman bukan hanya mengharapkan mujizat bahwa keinginan kita dipenuhi oleh Tuhan, tetapi dari apa yang Tuhan katakan (janjikan).
Akan tetapi seringkali ketika membaca ayat tersebut kita selalu berhenti pada bagian pertama dan melewati pengertian dari bagian ini. Selanjutnya kalimat kedua dari Ibrani 11: 1 berbunyi: “bukti dari segala sesuatu yang tidak kita lihat”. Coba pikirkan lebih dalam, sebenarnya apa maksud dari kalimat ini?
Tidak Terlihat Bukan Berarti Tidak Ada
Selama ini kita berpikir atau berasumsi bahwa Tuhan baru menyediakan berkatNya pada saat diminta. Tidak! Dia telah menyiapkannya, hanya kita belum melihatnya. Dari kalimat tersebut sangat jelas bahwa Tuhan telah menyediakan berkatNya bagi kita. Secara spiritual, Tuhan telah menyiapkannya. Kita hanya perlu mewujudkannya sehingga itu menjadi nyata.
Iman tidak berbicara dari yang tidak ada sama sekali menjadi ada, tetapi dari apa yang tidak / belum terlihat dengan mata menjadi nyata
Dalam Filipi 4:19 (TB) tertulis bahwa, “Allahku akan memenuhi segala keperluanmu menurut kekayaan dan kemuliaan-Nya dalam Kristus Yesus“. Hal ini berarti Tuhan telah menyediakan berkat bagi kita bahkan sebelum kita memintanya. Iman tidak berbicara dari yang tidak ada sama sekali menjadi ada, tetapi dari apa yang tidak / belum terlihat dengan mata menjadi nyata. Telah tersedia cukup dalam roh, hanya perlu diwujudkan dalam bentuk fisik. Tuhan telah memberikan kuasaNya kepada kita untuk melakukan bahkan pekerjaan yang lebih besar daripada apa yang Dia lakukan seperti di ayat berikut:
Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya barangsiapa percaya kepada-Ku, ia akan melakukan juga pekerjaan-pekerjaan yang Aku lakukan, bahkan pekerjaan-pekerjaan yang lebih besar dari pada itu. Sebab Aku pergi kepada Bapa; dan apa juga yang kamu minta dalam nama-Ku, Aku akan melakukannya, supaya Bapa dipermuliakan di dalam Anak.
Yohanes 14:12-13 (TB)
Pemahaman yang Mengubah Respon Iman
Lantas apa yang seharusnya kita lakukan setelah memahami iman melalui Ibrani 11:1 tersebut? Mari kita lihat kelanjutan dari cerita mengenai Ted:
Ditengah keputusasaannya, akhirnya Ted mendapatkan satu ayat yang menjadi rhema dalam hidupnya yakni Ibrani 11:1. Roh Kudus pun membukakan dan mengubah pemahamannya mengenai iman. Dari situlah respon Ted tentang iman berubah. Ted mulai berdoa bukan dengan meminta mujizat Tuhan, tetapi Ted berdoa meminta hikmat Tuhan supaya dia bisa menemukan jalan keluar untuk menyelesaikan pergumulannya. Sampai akhirnya Ted menemukan jalan keluar dan tahap demi tahap seluruh kewajibannya terselesaikan. Hingga pada akhirnya kehidupan Ted dan keluarganya dipulihkan bahkan jauh lebih baik.
Doa Ted berubah ketika dia mulai memahami Ibrani 11: 1. Ted berdoa meminta hikmat Tuhan agar dia bisa menemukan jalan keluar. Alhasil Ted memperoleh jalan sehingga dia bisa memulai lagi usahanya, sedikit demi sedikit mengumpulkan keuntungan sampai akhirnya bisa menyelesaikan seluruh kewajibannya bahkan lebih dari itu.
Lalu bagaimana dengan anda? Apakah yang menjadi respon iman anda ketika berada dalam tekanan? Saya berdoa supaya melalui pemahaman ini respon iman anda di dalam situasi yang sulit berubah. Bukan mengenai berharap mujizat terjadi, melainkan menjadi mengambil langkah bahwa Tuhan sudah menyiapkan yang terbaik bagi anda. Pada akhirnya biarlah kehidupan anda menjadi suatu kesaksian yang membuktikan bahwa melalui hidup anda Tuhan sanggup membuat tidak mungkin menjadi mungkin.
“Iman adalah dasar dari segala sesuatu yang kita harapkan dan bukti dari segala sesuatu yang tidak kita lihat.”
Sparks! dibuat dengan suatu kerinduan agar semua orang dapat berkontribusi membagikan api kecilnya kepada orang lain. Jika setelah membaca artikel ini anda tergerak untuk berkontribusi melalui wadah ini, anda dapat menghubungi kami melalui email ke daylightworks@gmail.com.
So blessed! Thanks utk pemahaman baru mengenai ayat ini. So simple yet so deep
LikeLike