ditulis oleh Putri Evelline, 1 Mei 2020
Aku suka mendengarkan lagu. Seringkali, lagu-lagu yang aku dengarkan biasanya mewakili perasaanku saat itu. Bisa dibilang, kalau lirik lagunya tentang kebahagiaan, aku pun merasakan kebahagiaan itu. Sebaliknya, kalau lirik lagunya sedih, emosiku seakan ikut mengerti kesedihan yang ada seperti di lagu itu. Namun, siang itu berbeda. Aku mendengarkan lagu dari seorang penyanyi terkenal, Bruno Mars. Judul lagunya “Just the Way You Are” .
When I see your face
There’s not a thing that I would change
Cause you’re amazing
JUST THE WAY YOU ARE
Setelah mengikuti lagu ini dari awal, memperhatikan liriknya dan ikut bernyanyi sambil mendengar lagu ini, aku yakin tujuan lagu ini adalah menyampaikan isi hati seorang pria kepada wanita yang dicintainya, kalau wanita ini luar biasa cantik apa adanya, dan pria ini tidak akan mengubah satu hal pun dari wanita ni. Ya, tidak ada satu pun, karena begitu besar cinta dari pria ini kepada sang wanita pujaan hatinya.
Pencarian yang Kosong
Aku berhenti sejenak, mengingat kembali semua memori yang ada. Dulu, aku adalah seorang perempuan yang kurang percaya diri karena aku bukan anak yang populer di sekolah. Aku bukan anak yang pintar sekali secara akademis. Aku juga bukan seorang yang aktif di dunia organisasi yang mungkin bisa membuat aku lebih dikenal di dunia luar selain sekolah. Akhirnya kuliah, aku pun hanya menjadi mahasiswa biasa yang mungkin pada saat itu mulai mencari jati diri. Aku mencoba untuk berteman dengan berbagai macam orang dari latar belakang yang berbeda-beda. Aku mulai menyibukkan diri dengan mengikuti berbagai kegiatan yang ada di kampus. Aku juga mulai mencoba untuk bekerja part time sebagai guru musik sambil kuliah.
Pada akhirnya aku pun merasakan ada yang kurang, ada yang kosong, dan ada yang salah
Mungkin dengan begitu banyaknya kegiatan yang ada, aku bisa pelan-pelan untuk menghargai diri aku sendiri dan mengapresiasi semua kerja kerasku. Mungkin, dengan begitu banyak aktifitas dan bertemu berbagai macam orang di luar sana bisa membuat aku lebih percaya diri. Dan mungkin pada akhirnya aku bisa berbangga diri dan menunjukkan kalau aku adalah seorang perempuan mandiri yang bisa berdiri tegak tanpa ketakutan apapun. Namun, siapa yang akan menyangka kalau semua ini hanya perasaan dan kemungkinan yang berlangsung sebentar saja. Pada akhirnya aku pun merasakan ada yang kurang, ada yang kosong, dan ada yang salah.
Menerima Sebagaimana Apa Adanya
Sampai suatu hari, aku menyadari bahwa semua yang aku rasakan selama ini berawal dari aku yang tidak bisa menerima diriku sendiri apa adanya sebagaimana Tuhan menciptakan aku. Aku memang tidak bisa memilih diri aku secara fisik, sifat dan karakter yang aku miliki, bakat dan talenta yang aku punya, dan aku tidak bisa memilih menjadi wanita seperti apa yang aku mau kelak. Apa yang aku nilai baik dan sempurna di mata aku tidak seperti apa yang dinilai Tuhan lewat mataNya. Tuhan menciptakan aku, baik di mataNya. Tuhan tidak membuat kesalahan setitikpun saat menciptakan aku (Mazmur 139:14).
Aku bersyukur kepada-Mu oleh karena kejadianku dahsyat dan ajaib;
Mazmur 139:14
ajaib apa yang Kaubuat, dan jiwaku benar – benar menyadarinya.
Tidak ada yang salah dengan aku yang tidak populer. Tidak ada yang salah dengan aku yang adalah seorang anak rumahan. Tidak ada yang salah dengan aku yang mungkin tidak memiliki prestasi di tingkat nasional atau bahkan internasional pada saat aku sekolah. Tidak ada yang salah dengan semua hal yang Tuhan ijinkan terjadi dalam hidupku untuk aku lewati. Aku yakin sekarang bahwa Tuhan mengijinkan semua itu untuk sesuatu hal baik di saat ini (Yeremia 29:11).
Saat itu, aku mulai menerima diriku apa adanya. Aku mulai menerima setiap kelemahan yang aku punya. Aku mulai bersyukur atas bakat dan talenta yang aku punya. Terlebih lagi, aku bersyukur dan sangat yakin, bahwa perjalanan kisahku akan menguatkan banyak sekali wanita di luar sana yang pernah atau mungkin sedang mengalami hal yang sama denganku.
Ketika ada Tuhan Yesus yang mencintai aku apa adanya, itu lebih dari cukup
Mungkin aku pernah dikecewakan dengan laki – laki yang pernah bilang bahwa ia akan menyayangi dan menerima aku apa adanya. Hal itu adalah pembelajaran untuk aku secara pribadi. Tapi, ketika Tuhan Yesus bilang “When I see your face, there’s not a thing that I would change, cause you’re amazing JUST THE WAY YOU ARE”, ini adalah penguatan untukku. Aku merasakan kasih setia Tuhan yang begitu besar atas hidupku. Aku juga merasakan bagaimana cinta Tuhan Yesus yang begitu besar untuk seseorang seperti aku. Dan ketika ada Tuhan Yesus yang mencintai aku apa adanya, itu lebih dari cukup.
Sparks! merupakan sarana renungan kristen yang bertujuan untuk memperlengkapi kehidupan saat teduh setiap orang percaya. Sparks! akan membagikan konten renungan dalam berbagai topik mulai dari doa, iman, keselamatan, kasih, komunitas, keluarga, dan masih banyak lagi. Jika setelah membaca artikel ini anda tergerak untuk berkontribusi melalui wadah ini, anda dapat menghubungi kami melalui email ke daylightworks@gmail.com.
Semangat Noni…Tuhan memberkati setiap langkahmu.
LikeLike
Very inspiring! thank you udah share pengalamannyaa sangat memberkati
LikeLike
Nice!
LikeLike
Setuju! Thanks for sharing
LikeLike
No matter what, we’re all perfect in His eyes! Thanks for sharing
LikeLike
Great sharing! You are AMAZING the way you are 😍❤️ keep loving people, keep inspiring
LikeLike