How Should Christians Handle Conflict?


ditulis oleh Darmintra Tandrawijaya, 13 Oktober 2019


Baru-baru ini, saya sempat berargumen dan beradu pendapat dengan salah satu anggota keluarga saya soal manajemen keuangan. Saat ini, keuangan keluarga kami dikelola oleh sang Ibu dan kami menaruh deposito bersama-sama sebagai keluarga. Namun, ada konflik yang terjadi karena Ibu menginginkan deposito jangka pendek dengan bunga yang relatif kecil dengan alasan kalau sewaktu-waktu butuh, sedangkan saya menginginkan deposito jangka panjang dengan bunga deposito yang lebih besar agar kedepannya memiliki dana lebih. Kami berdebat cukup lama dan akhirnya berujung pada keputusan untuk memisahkan pengaturan keuangan menjadi milik masing-masing dibandingkan ‘dicampur’ sebagai keluarga agar tiap-tiap anggota dapat menentukan model manajemen keuangan yang paling sesuai untuk diri masing-masing. Tentunya konflik dan perbedaan pendapat seperti contoh ini sering terjadi, baik antara anda dengan keluarga maupun anda dengan teman dekat.

Saat ada konflik dan argumen, apakah respon yang seringkali kita berikan? Meneriaki dia? Saling pukul? Membanting pintu atau benda-benda lain yang dekat? Atau menyimpan dalam hati dan sesegera mungkin menelepon sahabat dekat anda kemudian menceritakan segala kekesalan anda terhadap orang tersebut?

Teman-teman yang terkasih, contoh dari respons di atas merupakan hal-hal yang diajarkan oleh kehidupan dunia, dan tentunya tidak memenuhi standar dari anak-anak Tuhan. Mengapa? Apabila anda bereaksi demikian, anda hanya berusaha menyenangkan ego dan emosi anda meskipun sesaat terasa memuaskan. Namun anda menjadi tidak peduli terhadap perasaan maupun keadaan orang lain bila anda melakukan perbuatan tersebut. Bukankah perintah dari Allah adalah mengasihi sesamamu manusia selayaknya anda mengasihi diri sendiri? Saat anda sudah tidak peduli dengan keadaan orang lain bukankah berarti anda sudah jatuh dari standar yang ditetapkan oleh Kristus?

Kalau begitu, : Bagaimana selayaknya respons orang Kristen dalam menghadapi konflik dengan orang lain?

“Understand this, my dear brothers and sisters: You must all be quick to listen, slow to speak, and slow to get angry. Human anger does not produce the righteousness God desires.”

Yakobus 1:19-20

Berikut ini merupakan tiga hal yang perlu digaris bawahi:

1. Berusahalah mendengarkan lawan bicara anda dengan seksama dan penuh perhatian, terlepas dari anggapan anda bahwa dia adalah pihak yang salah.

2. Berbicaralah dengan hati-hati dengan memilih kata-kata yang akan anda sampaikan kepada dia agar tidak menyakiti perasaan orang tersebut.

3. Sabar dalam menjelaskan sudut pandang anda, refleksikan kembali apakah memang ada kesalahan yang anda perbuat juga, dan yang terpenting adalah lepaskan pengampunan kepada lawan bicara anda setelah selesai serta tidak anda simpan-simpan lagi.

Apakah terdengar sulit? Pada artikel sebelumnya, dijelaskan bahwa sebagai anak-anak Allah, kita tidak mungkin mengerjakan sesuatu apabila kita tidak melihat Bapa mengerjakan-Nya. Ketahuilah bahwa apabila anda sudah memiliki pengalaman pribadi dengan Kristus dan melihat sendiri keajaiban dalam hidup anda, anda sebetulnya sudah pernah melihat sosok yang melakukan ketiga hal di atas. Apabila anda merasa belum pernah, doakanlah dalam diri anda bahwa Tuhan sendiri yang akan memampukan anda untuk melakukan pekerjaan-pekerjaan yang lebih besar asalkan anda percaya kepada-Nya (Yohanes 14:12).


Sparks! merupakan sarana renungan kristen yang bertujuan untuk memperlengkapi kehidupan saat teduh setiap orang percaya. Sparks! akan membagikan konten renungan dalam berbagai topik mulai dari doa, iman, keselamatan, kasih, komunitas, keluarga, dan masih banyak lagi. Jika setelah membaca artikel ini anda tergerak untuk berkontribusi melalui wadah ini, anda dapat menghubungi kami melalui email ke daylightworks@gmail.com.

Leave a Reply

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s