ditulis oleh Marcel Josojuwono, 6 Oktober 2019
Pernahkah anda melihat seseorang yang mirip dengan orang tuanya? Setiap orang juga pasti memiliki perilaku atau kebiasaan yang diambil dari orang tuanya. Baik yang diajarkan secara langsung atau yang secara tidak sadar diikuti karena sering melihat dirumah. Perilaku ini bisa dari yang berguna, yang tidak baik atau mungkin yang hal yang unik.
Sebagai contoh belum lama ini saya menyadari bahwa ada satu keunikan dari para lelaki di rumah saya. Mulai dari ayah, kakak, saya dan sampai keponakan yang masih kecil semuanya suka memakai baju lengan buntung ketika di rumah. Hal ini sangatlah lucu apalagi ketika sedang kumpul santai dan semuanya duduk bersama. Dari hal simpel inilah dapat saya sadari bahwa benar kata pepatah yang berkata “Like Father Like Son”.
Akan tetapi sama seperti dengan hubungan kita orang tua di bumi, tahukah anda bahwa sebagai orang percaya status kita juga disebut sebagai anak Allah (1 Yohanes 3:1)? Oleh karena itu bukankah seharusnya anda juga memiliki kesamaan dengan Allah Bapa?
“Lihatlah, betapa besarnya kasih yang dikaruniakan Bapa kepada kita, sehingga kita disebut anak – anak Allah, dan memang kita adalah anak – anak Allah …”
1 Yohanes 3:1a
1. Kesamaan Rupa Dengan Bapa
Alkitab mencatat bahwa Allah menciptakan manusia menurut gambar dan rupa-Nya (Kejadian 1:27). Kata rupa ini maksudnya bukan menekankan kemiripan fisik, melainkan suatu kualitas ilahi yang membedakan kita dengan makhluk ciptaan lain yakni moral, spiritual dan juga intelektual. Hal ini juga berarti bahwa manusia diciptakan dengan suatu kapasitas unik untuk mengekspresikan kehendak, mengambil keputusan dan merefleksikan diri untuk bertumbuh. Bayangkan betapa berharganya nilaimu di hadapan Allah!
2. Kesamaan Perilaku Dengan Bapa
Ketika anda sadar bahwa didalammu terdapat suatu kualitas ilahi, seharusnya membuat anda memiliki keinginan untuk mempunyai perilaku dan sifat yang sama dengan Bapa. Akan tetapi bagaimana kita bisa memiliki kesamaan itu? Pada Yohanes 5:19, Yesus mengatakan bahwa Anak tidak dapat mengerjakan sesuatu jika Ia tidak melihat Bapa mengerjakan-Nya. Kebaikan Tuhan yang anda lihat dalam hidupmu itulah yang seharusnya membuat anda mengerti apa yang Bapa ingin anda lakukan sebagai seorang anak. Ketika anda melihat Allah Bapa memiliki kasih yang luar biasa dalam hidupmu, maka seharusnya anda juga memiliki kasih yang dapat anda pancarkan kepada sesama. Allah adalah kasih dan seharusnya sifat itulah yang ada dalam diri kita semua.
3. Kesamaan Tujuan Dengan Bapa
Ketika seorang raja memiliki anak, maka tujuan anak tersebut sudah jelas yaitu menjadi raja sama seperti ayahnya. Identitas anda sebagai anak Allah juga mendatangkan satu tujuan baru yang sama dengan Allah. Sebagai Anak, Yesus sadar akan tujuan hidup yaitu bukan untuk melakukan kehendak-Nya, melainkan kehendak Allah Bapa (Yohanes 6:38). Perhatikan bahwa Yesus memiliki tujuan yang selaras dengan tujuan Bapa. Apapun yang Ia lakukan adalah sesuai dengan apa yang Allah kehendaki. Pertanyaannya apakah anda tahu tujuan Bapa dalam hidupmu?
Sebagai orang percaya pernahkah anda berpikir apakah hidup kita mengingatkan orang lain akan Allah? Apakah orang lain menjadi penasaran dan ingin mengenal Tuhan oleh karena kualitas, sifat dan perilaku yang anda tunjukkan? Atau jangan – jangan justru kita menjadi anak yang membuat nama orang tua kita tercemar? Hari ini coba ambil waktu sejenak untuk bertanya kepada Bapa apa yang anda seharusnya anda lakukan sebagai seorang anak. Berusahalah untuk menjadi anak yang mana setiap orang yang melihat hidup anda dapat tergeleng – geleng dan berkata memang benar “Like Father Like Son”.
Sparks! merupakan sarana renungan kristen yang bertujuan untuk memperlengkapi kehidupan saat teduh setiap orang percaya. Sparks! akan membagikan konten renungan dalam berbagai topik mulai dari doa, iman, keselamatan, kasih, komunitas, keluarga, dan masih banyak lagi. Jika setelah membaca artikel ini anda tergerak untuk berkontribusi melalui wadah ini, anda dapat menghubungi kami melalui email ke daylightworks@gmail.com.
One thought on “Like Father Like Son”