What Makes a CHRISTIAN a CHRISTIAN?


ditulis oleh Darmintra Tandrawijaya, 3 Oktober 2019


Pada saat membaca judul di atas, hal apakah yang terlintas di pikiran teman-teman sekalian? “Ah, saya pergi ke gereja tiap minggu.” “Saya terlibat di pelayanan sebagai WL dan sibuk setiap weekend untuk membantu ibadah.” “Saya selalu membaca renungan setiap hari.” Respon-respon tersebut merupakan respon yang sering dijumpai dan tentunya tidak ada yang salah dari melakukan aktivitas yang telah disebutkan di atas. 

Namun, apakah teman-teman sadar hal terpenting apa yang seharusnya menjadi ciri khas dari orang Kristen selain melakukan kegiatan atau rutinitas agamawi di atas? Di injil Matius 5:13-16 [MSG] dituliskan secara jelas:

“Let me tell you why you are here. You’re here to be salt-seasoning that brings out the God-flavors of this earth. If you lose your satiness, how will people taste godliness? You’ve lost your usefulness and will end up in the garbage. Here’s another way to put it: You’re here to be light, bringing out the God-colors in the world. God is not a secret to be kept. We’re going public with this, as public as a city on a hill. If I make you light-bearers, you don’ think I’m going to hide you under a bucket, do you? I’m putting you on a light stand. Now that I’ve put you there on a hilltop, on a light stand—shine! Keep open house; be generous with your lives. By opening up to others, you’ll prompt people to open up with God, this generous Father in heaven.”

Dari ayat ini, dituliskan bahwa sebagai anak-anak Tuhan kita adalah garam dunia yang membawa ‘rasa’ dari Tuhan ke dunia. Garam merupaan bumbu pelezat makanan yang bisa mempengaruhi rasa dari sekitarnya. Namun, pernahkah terpikir oleh teman-teman, untuk membuat asin suatu makanan, diperlukan hanya sedikit garam saja yang dicampur dengan bahan makanan lainnya yang tidak memiliki ‘rasa’ asin tersebut. Namun, kalau garam tidak dikeluarkan dari tempatnya dan dicampur dengan makanan, bukankah garam tersebut menjadi tidak berguna?

“sebagai anak – anak Tuhan kita adalah garam dunia yang membawa ‘rasa’ dari Tuhan ke dunia”

Selain sebagai garam, di ayat tersebut juga menggambarkan kita sebagai terang atau cahaya yang menerangi dunia. Pernahkah teman-teman mengalami mati lampu di tengah malam dan melihat sebuah cahaya dari suatu lampu yang menerangi kegelapan? Bukankah secara naluriah teman-teman akan mendatangi sumber cahaya tersebut dan ingin dekat dengan objek tersebut? Namun, apabila lampu tersebut ditaruh di tempat yang sudah terang benderang, bukankah lampu tersebut malah jadi kurang kelihatan?

Teman-teman yang terkasih, aktif dan rajin pergi ke gereja tentunya adalah hal yang sangat baik, namun perlu diingat juga bahwa panggilan orang Kristen yang paling terutama adalah membawa ‘rasa’ dari gereja ke luar di mana ada banyak sekali orang yang belum mengenal kasih Kristus dalam hidup mereka. Tugas kita adalah membawa terang dari Kristus ke hidup orang-orang tersebut sehingga mereka dapat mengikuti cahaya Kristus dan memilih untuk mengikuti Dia. Tentunya ini terdengar sulit untuk dilakukan, namun kenyataannya di kesehari-harian kita sebagai anak-anak Allah ada banyak sekali hal-hal kecil yang bisa kita lakukan untuk melakukan tugas kita sebagai garam dan terang dunia.

– Berhentilah men-judge ataupun melontarkan kata – kata pedas kepada orang-orang yang mengesalkan hati anda.

– Berhati-hatilah dalam menggunakan social media sehingga berita ataupun kata-kata yang anda share tidak menimbulkan perselisihan ataupun menghina orang lain.

– Apabila anda seorang anak yang memiliki orang tua yang sudah berumur, anda dapat menyisihkan waktu anda untuk menemani dan mengajak orang tua anda berjalan – jalan di weekend meskipun anda ada pilihan untuk berjalan bersama teman anda ataupun istirahat.

– Apabila ada rekan ataupun teman anda yang meminjamkan mobilnya kepada anda, perlakukanlah mobil tersebut selayaknya barang anda sendiri : bersihkan mobil tersebut setelah digunakan dan isi bensinnya sampai penuh.

Mungkin teman-teman merasa ini hal-hal yang kecil yang kelihatannya seolah-olah tidak ada gunanya, namun bila dilakukan terus menerus secara konsisten akan memiliki dampak yang luar biasa ke orang-orang di sekitar anda apabila anda tidak menyerah (Galatia 6:9). Ingatlah injil yang mengatakan bahwa segala sesuatu selalu dimulai dari perkara yang kecil, bukan dari perkara yang besar.

Menjadi orang Kristen berarti anda sudah bersedia untuk menjadi pilihan Tuhan dan menjalankan firman-Nya dalam kehidupan anda, menjadi garam maupun terang di tengah orang-orang yang tidak percaya tentunya bukanlah perkara yang mudah, namun ingatlah bahwa di dalam diri orang Kristen, Kristus sudah menitipkan roh kudus yang merupakan bagian dari Kristus sendiri. Ia senantiasa bersama dan menemani anda kapanpun anda merasa sulit asalkan anda tetap setia menjadi perpanjangan tangan-Nya dalam dunia ini.


Sparks! merupakan sarana renungan kristen yang bertujuan untuk memperlengkapi kehidupan saat teduh setiap orang percaya. Sparks! akan membagikan konten renungan dalam berbagai topik mulai dari doa, iman, keselamatan, kasih, komunitas, keluarga, dan masih banyak lagi. Jika setelah membaca artikel ini anda tergerak untuk berkontribusi melalui wadah ini, anda dapat menghubungi kami melalui email ke daylightworks@gmail.com.

Leave a Reply

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Twitter picture

You are commenting using your Twitter account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s